Kamis, 24 Desember 2015

TEORI PRODUKSI, KEGIATAN DAN PERILAKU PRODUSEN

TEORI PRODUKSI, KEGIATAN DAN PERILAKU PRODUSEN







DISUSUN OLEH:
1.   Eka Wahyu Andayani
2.   Merry Amelia
3.   Nadya Safira
4.     Wisnu Anggara

PENDIDIKAN TATA NIAGA
KELAS A

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur seraya kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Pengantar Ekonomi I yang berjudul “TEORI PRODUKSI, KEGIATAN DAN PERILAKU PRODUSEN”. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
 Dalam penyusunan, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait terutama buku “Pengantar Ilmu Ekonomi ” oleh Prathama Rahardja  dan Mikroekonomi Teori Pengantar” oleh Sadono Soekirno serta beberapa website. Oleh karenanya kami dapat menyusun paper ini dengan baik.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan menulis, kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya paper ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.



Jakarta, 8 September 2015
Penyusun


Bab I
Pendahuluan

A.   Latar Belakang
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi. Kegiatan produksi  menjamin kelangsungan hidup masyarakat, baik dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Suatu produksi tidak mungkin berjalan bila tidak ada faktor produksi untuk melakukan proses terutama pada tenaga manusia (SDM), sumber-sumber daya alam, modal , dan keahlian.
Setelah diketahui bahwa Ekonomi (Economic) adalah sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau proses bersangkut paut dengan penciptaan barang atau jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut digunakan untuk mencirikan produksi barang serta jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan teknis. Dengan pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang output berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang input dengan output, dan barang output dengan output.
Teori perilaku produsen memiliki banyak analogi dengan teori perilaku konsumen, Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi. Karena itu bila keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi.
Dalam mengonsumsi barang berlaku the law of diminishing marginal utility (LDMU), sedangkan dalam  penggunaan faktor produksi berlaku The law diminishing return (LDR). Produsen memiliki pengetahuan yang lengkap atas faktor produksi yang dibelinya. Akhirnya , bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimun , maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.



B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian teori produksi ?
2.    Apa yang dimaksud dengan produksi jangka panjang dan produksi jangka pendek ?
3.    Bagaimana penjelasan produksi menggunakan 1 variabel dan produksi menggunakan 2 variabel ?

C.   Tujuan Penulisan
Memahami seluk beluk tentang teori produksi dan analisis mengenai hubungan diantara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai disertai berbagai kegiatan dan perilaku produsen.



















Bab II
Isi

A.   Kajian Teori

·         Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan

Perusahaan adalah institusi atau lembaga yang menggunakan dan mengorganisasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa. Perusahaan ada atau di adakan karena memanfaatkan faktor kelangkaan.
Perusahaan adalah tempat dimana, berbagai macam keahlian dan sumber daya yang saling mendukung untuk menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan dan di inginkan.
Perusahaan berfungsi sebagai penghasil barang dan jasa atau juga bisa berfungsi sebagai perantara antara produksi dan konsumen.

Perusahaan memiliki fungsi utama yaitu :
1. Memproduksi macam dan sejumlah barang dan jasa.
2. Sebagai perantara bahan baku bagi individu maupun perusahaan lainnya baik untuk di gunakan langsung atau sebagai bahan dasar setengah jadi.
3. Hubungan yang saling memanfaatkan dan menguntungkan antara perusahaan dengan pemiliknya (antara pemilik modal dan memerlukan modal).
4. Sebagai lembaga yang memanfaatkan dan memberikan kompensasi kepada faktor-faktor produksi yang di gunakan.
5. Perusahaan biasanya berintikan orang-orang yang dapat memproduksi barang secara lebih ekonomis.
Organisasi atau lembaga yang di golongkan sebagai perusahaan dalam banyak literatur hanya terdiri atas 3 macam yaitu :
1.      Perusahaan perorangan (Proprietorship)
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas ) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan hasil produksi dan penjualannya. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang di miliki secara perorangan (single owner-a proprietor) yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Tanggung jawab tidak terbatas maksudnya adalah semua harta yang di miliki adalah bagian yang tak terpisahkan dari resiko usaha yang di jalankan. Kelebihan dari tipe perusahaan ini adalah mudah untuk di bentuk dan sederhana dalam pengambilan keputusan serta relatif sangat terjamin kerahasiaannya. Sedangkan kekurangannya adalah relatif sulit untuk mendapatkan modal. Contoh : penjual sate, restoran, took kelontong dan penjual makanan dan minuman.
2.      Kerjasama Usaha – Persekutuan (Partnerships)
Semisal CV dan Firma. Orang-orang yang tergabung dalam perusahaan ini beberapa diantaranya memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Bagi semua orang yang tergabung dalam perusahaan persekutuan ini sepakat untuk menanggung secara bersama-sama semua kewajiban yang terjadi(joint unlimited liability). Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adalakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga keuangan.
Beberapa keuntungan perusahaan ini adalah mudah untuk di dirikan, pengambilan keputusan cepat dan pengelola dapat mengambil uang tunai”kapan saja”. Sedangkan kelemahannya adalah relatif sukar untuk mendapatkan tambahan modal dari pihak ketiga atau pihak independen (misalnya Bank), adanya resiko kewajiban yang tidak terbatas atas pemilik/pengelola utama dan pengambilan tunai yang di perbolehkan dapat membuat keuangan perusahaan tidak terkontrol.
3.      Perseroan (Companies)
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukankannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling “penting. Di Negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perseroan adalah perusahaan yang di miliki oleh seorang atau lebih yang menjadi pemilik saham/sero perusahaan tersebut.
Keuntungan tipe perusahaan ini adalah adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk di tekan serendah mungkin untuk di percaya oleh pemilik pemodal baik dalam bentuk lembaga atau perorangan. Kelemahannya adalah stuktur manajemen yang kompleks menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.
·         Bentuk Organisasi Perusahaan Lainnya
Tiga jenis organisasi perusahaan diatas adalah organisasi perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan yang ada diberbagai perekonomian. Disamping itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan diatas, yaitu : perusahaan Negara dan usaha koperasi.
1.      Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN(Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air hiburan radio dan televise, jasa pos dan telekomunikasi dan perusahaan pengangkutan. Disamping itu banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.
2.      Perusahaan koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : koperasi konsumsi, koperasi produksi,dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang kemudian menjuanya kepada para anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang relative rendah.
·         Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilaiguna) suatu barang. Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility).
Tujuan utama perusahaan yaitu memaksimumkan keuntungan atau laba. Dalam teori ekonomi dapat dianalisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”.  Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan usahanya. Ada pula perusahaan yang cenderung pada volume penjualan dan pertimbangan politik bahkan pengabdian masyarakat. Meski demikian tujuan memaksimumkan keuntungan adalah tujuan yang paling penting.
Sebelum membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor.  sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Masalah pokok dalam produksi adalah “bagaimana komposisi faktor-faktor produksi dan berapakah jumlah yang akan digunakan dari masing-masing faktor produksi tersebut ?“. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu :
a.    Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang digunakan untuk tingkat produksi tinggi ?
b.    Komposisi faktor produksi yang bagaimana untuk meminimkan biaya produksi yang dikeluarkan ?



·         Tujuan perusahaan “Memaksimumkan Keuntungan”
                               
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
            Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya untuk memproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah :”bagaimanakah komposisi dari factor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing factor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan”.

·         Jangka Waktu Produksi
      Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a)    Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun  input tetap tidak dapat disesuaikan.
b)    Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh inputvariabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.

·         Faktor Teori Produksi
     Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :
a)      Manusia (Tenaga Kerja)
b)      Modal
c)      Sumber Daya Alam (Tanah)
d)      Skill (Teknologi)

·         Fungsi produksi
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut sebagai output hubungan kedua variable (input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :

Q = f (K,L,N dan T)

Ket :    K = jumlah stok modal                     T = tingkat teknologi
L = jumlah tenaga kerja                  Q = jumlah produksi dari faktor tersebut
            R = kekayaan alam 
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L dan N atau meningkatkan teknologi. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
·         Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja



Hukum hasil lebih yang semakin berkurang

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap :

Tahap pertama         : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Tahap kedua            : produksi total pertambahannya.
Tahap ketiga             : produksi total semakin lama semakin berkurang.

TABEL 1.1    
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah
(Hektar)
TenagaKerja
(orang)
TP
(unit)
MP
AP
Tahap
1
1
1
1
2
3
150
400
810
150
250
410
150
200
270
Pertama
1
1
1
1
1
4
5
6
7
8
1080
1290
1440
1505
1520
270
210
150
65
15
270
258
240
215
180
Kedua
1
1
9
10
1440
1300
-80
-140
160
130
Ketiga


Tahap-Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :

1.      Tahap Pertama
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
2.      Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.

3.      Tahap Ketiga
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.

·         Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal

Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
  MP = ΔTP
            ΔL

 




Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
    AP = TP
              L

 



Produksi Total yaitu  jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
    TP : f (K, L)

 

TP : f (K, L)

Ket :
TP : Produksi Total
K  : Barang Modal (yang dianggap konstan)
L  : Tenaga kerja / buruh
            Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP , maka TP maksimun pada saat MP sama dengan Nol.

·         Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Kurva TP adalah kurva produksi total. Ini menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk TP cekung ke atas jika tenaga kerja yang digunakan masih sedikit. Itu berarti tenaga kerja adalah masih kekurangan kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain.
Contoh kurva :






·         Teori produksi dengan dua faktor berubah
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost (biaya sama).
1.    Isoquant / Isoproduct (Kurva Produksi Sama)
Isoquant  Curve disebut juga  Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi  produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Dalam  tabel  berikut, disajikan  contoh  kemungkinan  kombinasi  penggunaan  input X1 dan X2 untuk menghasilkan 100 unit output (Y) dan 150 unit output (Y).

Tabel  2.
Kemungkinan  kombinasi X1 dan X2 untuk menghasilkan  100  unit  output dan 150 unit output
Kombinasi
100 unit output
(Y = 100)
150 unit output
(Y = 150)
X1
X2
X1
X2
1
10
44,0
10
75
2
20
27,0
20
42
3
30
17,0
30
30
4
40
12,0
40
24
5
50
8,6
50
20
6
60
7,2
60
18
7
70
6,0
70
17
8
80
6,0
80
18
9
90
7,0
90
20
 Dari tabel di atas dapat digambarkan dua isoquant untuk dua output, yaitu  untuk 100 unit dan 150 unit.  Isoquant mempunyai  sifat-sifat  yang  serupa dengan  Indifference Curves.
Contoh kurva :

                                     


Sifat-sifat Isoquant adalah :
a.    Mempunyai kemiringan negatif
b.    Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
c.    Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
d.    Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
e.    Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.



ü  Asumsi- Asumsi Isoquant (isokuan)

a.    Konveksitas
Asumsi konveksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen, yaitu kurva indiferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah ( down ward sloping). Kesedian produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah penggunaan faktor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan yang sama disebut Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS). MRTSlk adalah bagian yang menunjuukan berapa unit faktor produksi L harus dikorbankan untuk menambah satu unit faktor produksi K pada tingkat produksi yang sama.
L = Tenaga Kerja
K = Baramg Modal (mesin)
MRSTlk = unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk menambah satu unit mesin
 














b.    Penurunan Nilai MRTS

Sama halnya dengan konsumen, produsen menganggap makin mahal faktor produksi yang semakin langka. Itulah sebabnya mengapa nilai MRTSlk makin menurun (hukum LDR). Dalam kasus tertentu nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila kedua faktor produksi bersifat substitusi sempurna seperti pada diagram A. MRTS nol ketika kedua faktor produksi mempunyai hubungan proporsional tetap seperti diagram B.













c.    Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun










Penurunan hasil tenaga kerja (labour/L) dapat dilihat dengan menarik garis ABC. Jika kita berproduksi dengan faktor produksi mesin (K) sebanyak G unit, penambahan L sebanyak AB unit menambah output sebanyak 20 unit. Tetapi penambahan berikutnya dengan jumlah yang sama (BC=AB) hanya menmbah output sebanyak 10 unit.
Misal L = M unit (perhatikan garis DBE)
Saat menambah 20 unit output cukup menambah DB unit K
Saat menambah 10 unit output lagi (Q80 ke Q90) jumlah unit mesin tambahan jauh lebih besar yaitu BE unit  ( lebih banyak dari DB unit)

 






d.    Daerah Produksi yang Ekonomis






           



Diagram A menggambarkan bahwa batas antara titik A dan B adalah batas daerah ekonomis (relevance rabge of production). Jika perusahaan berproduksi di luar batas areal (A ke C), penambahan faktor produksi tidak meningkatkan produksi.
            Diagram B menggambarkan jika perusahaan akan melakukan ekspansi produksi, batas ruang gerak ekonomis adalah daerah yang diapit garis lengkung M dan N.
2.    Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi

Konsep ini menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor produksi dilipatgandakan.
a)    Skala Hasil Menaik
Jika faktor produksi naik 1 unit, output meningkat lebih dari 1 unit.











Diagram menunjukkan bila penggunaan mesin dan tenaga kerja dilipatgandakan, outpus meningkat lebih dari dua kali lipat. Dimungkinkan hal ini disebabkan oleh kemampuan manajemen dalam produksi skala besar dan bersinergi.

b)    Skala Hasil Konstan
Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali juga,
fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Konstan.














c)    Skala Hasil Menurun
Skala Hasil Menurun terjadi jika penambahan 1 unit faktor produksi menyebabkan output bertambah kurang dari 1 unit.











3.    Isocost ( Kurva Anggaran Produksi)
Isocost  adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isocost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.





Contoh kurva :







4.    Kemajuan Teknologi





           
            Ekonom bernama Hicks mengklasifikasikan kemajuan teknologi berdasarkan pengaruhnya terhadap kombinasi penggunaan faktor produksi. Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan faktor produksi yang sedikit.
            Tipe Kemajuan Teknologi :









5.    Keseimbangan Produsen
Terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q. Keseimbangan berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun factor produksi.

Perubahan Faktor Produksi = interaksi kekuatan efek substitusi dan efek skala produksi.
Faktor Produksi Inferior  = faktor produksi yang penggunaanya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat.
 






Dalam mencapai keseimbangan produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi yaitu :
ü  Maksimalisasi Output  sama   dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai output yang maksimum
ü  Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum.
ü  Perusahaan umumnya bertujuan memaksimalkan laba = prinsip efisiensinya maksimalisasi output
ü  Lembaga berorientasi laba maksimum = menggunakan prinsip minimalisasi biaya untuk efisiensi












6.    Pola Jalur Ekspansi

Untuk mencapai tujuan memaksimalkan laba, biasanya perusahaan menetapkan target dengan biaya minimum.  Titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS yang konstan dan membentuk garis isoklin. Garis isoklin tidak akan lurus karena perusahaan mengubah kombinasi faktor produksi dalam jangka panjang.



















Bab III
Penutup

A.   Kesimpulan
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan perseorangan ,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik Negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan factor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.

B.   Saran
Semoga aktivitas produksi dapat mencapai titik maksimun dan bisa berekspansi ke arah yang lebih luas dan semoga pula paper ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi seputar teori produksi.








Daftar Pustaka

Rahardja, Prathama. 2002.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta:Lembaga Penerbit FE UI
Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Al arif,M.Nur Rianto dan Euis Amalia .2010.Teori Mikro Ekonomi.Jakarta:Kencana
Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika Aditama
Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.
Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Salvatore, Dominick.2006. Mikro Ekonomi. Jakarta:Erlangga.
William D. Nordhaus dan Paul A. Samuelson, Mikro-Ekonomi, edisi 14, Jakarta, 1997
D.Ph.Norpirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Yogyakarta, 1996
Mankiw, N.Gregory, Principles of Economics, edisi tiga, Jakarta, 2011
Nicholson Walter, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, edisi kelima,
Jakarta, 1993
Nicholson Walter, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, edisi kedelapan,
Jakarta, 2002
Arsyad, Drs. Lincolin, Ekonomi Manajerial, Yogyakarta, 2000
Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007) hal. 67
Sugiarto dkk, Ekonomi Mikri sebuah kajian komprehensip.,(PT Sun : Jakarta 2005) hal.204
Catur Sugiyanto.,Ekonomi Mikro.,(BPFE : Yogyakarta 2002) hal. 62

1 komentar:

  1. Your Affiliate Profit Machine is ready -

    Plus, making profit with it is as simple as 1, 2, 3!

    This is how it all works...

    STEP 1. Tell the system which affiliate products you intend to promote
    STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. Watch the affiliate products system grow your list and sell your affiliate products on it's own!

    Are you ready to make money ONLINE??

    Get the full details here

    BalasHapus