Jiwa Enterpreneur di
Kalangan Mahasiswa
Era abad 21 saat ini perkembangan
jumlah populasi penduduk di Indonesia pada sensus penduduk 2010 mencapai lebih
dari 400 juta jiwa. Semakin tinggi perkembangan populasi, semakin tinggi
tingkat pengangguran pada usia produktif karena sulit mencari pekerjaan. Tentu
saja ini menjadi suatu permasalahan yang sangat yang tidak mudah. Pemerintah sendiri telah banyak
mencanangkan program-program kewirausahaan. Mencari pekerjaan memang sulit. Namunkita sebagai masyarakat modern sepatutnya
berfikir dewasa terhadap permasalahan lapangan pekerjaan.
Entrepreneurship atau kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki keinginan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan
inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi
kreatif. Kreatif tapi tidak
inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa
ada realisasi. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan
inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat
berkembang seterusnya.
Seorang wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam
rangka meraih sukses. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk
selalu adaptif dan mencari terobosan baru.
Berwirausaha memang dapat mengurangi pengangguran. Namun,
kebanyakan orang berpendidikan tinggi lebih suka bekerja di suatu perusahaan
dan memperoleh jabatan setinggi-tingginya. Mereka kurang berani untuk mengambil
resiko besar untuk membuat suatu lapangan kerja. Mereka mengharapkan gaji yang
diberikan oleh kantor.
Padahal jika mereka berani mengambil
resiko dan membuka suatu usaha dapat mengurangi angka pengangguran di
Indonesia. Mereka dapat memperoleh penghasilan sendiri dan menggaji orang lain.
Namun, dalam kenyataannya memang sulit untuk memulai suatu usaha. Ketakutan
akan kerugian dan kegagalan selalu menghantui sebelum akan memulai suatu usaha.
Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan
harus ditumbuhkembangkan di kehidupan kampus agar orang yang berpendidikan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan. Mahasiswa
sebagai generasi muda yang berpendidikan harus menyiapkan dan memiliki mental
kewirausahaan dan dapat mempraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari
meskipun hanya dengan usaha kecil - kecilan. Jiwa entrepreneur harus ditumbuhkankembangkan di dunia kampus sebagai
modal untuk survive ketika sudah
terjun di dunia masyarakat.
Peran mahasiswa
sebagai agent of change di uji disini.
Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship sebagai contoh melalui program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), PWM (Program Wirausaha Mahasiswa) dan masih banyak program lainnya. Kampus
sendiri juga bisa berperan besar
dalam menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasiswa. Salah
satunya dengan memasukkan mata
kuliah
entrepreneurship ke
semua jurusan dan program studi. Mahasiswa sebagai seseorang dengan bekal
terdidik sudah sepantasnya menjadi garda
terdepan dalam mempelopori jiwa entrepreneurship tersebut.
Sebentar lagi kita
akan menghadapi Asean Economic Community pada tahun 2015 dimana para
pekerja asing dengan
mudahnya masuk ke
wilayah
ASEAN tak terkecuali Indonesia. Apabila hal
ini tidak diantisipasi dengan
baik akan berdampak negatif dengan
semakin banyaknya pengangguran. Peran seluruh masyarakat Indonesia terutama mahasiswa diperlukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu
dengan entrepreunership.
Jika jiwa entrepreneurship
sudah berjalan tanpa rintangan di kehidupan kampus, di tahun yang mendatang
mahasiswa – mahasiswi tersebut telah memiliki pengalaman dalam membuat sebuah
usaha yang menyerap banyak pekerja. Semakin banyak mahasiswa yang berminat
menjadi enterpreneur , pada akhirnya pula jumlah pengangguran menurun. Maka berwirausahalah demi kebaikan diri
sendiri dan kesejahteraan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar