Kehilanganmu
Aku tak mengerti ini.
Rasa yang dulu pernah aku buang, aku pungut lagi. Untuk seseorang yang menjadi
cinta pertamaku. Yang pertama membuat luluh dan gugup di depannya. Tapi
sayangnya, orang itu tak tau atau pura-pura tak peduli. Rasa jatuh cinta yang
dulu berlangsung masih kurasa sampai sekarang. Aku masih menyukainya. Bahkan
dia telah lama pergi, memori beberapa tahun yang lalu masih teringat jelas di
otakku. Aku tak tau harus bagaimana sekarang. Apa aku harus menunggu sampai dia
datang ? Atau aku harus move on ? Aku bingung. Jujur rasa itu tak pernah
berubah sekecil apapun.
Ya Allah, apa yang
harus aku lakukan? Jika dia bukan jodohku, kenapa sampai sekarang tak hilang
bayangnya dalam pikiranku. Aku tak mau salah orang. Tapi kenapa juga harus dia
, orang yang aku sukai.
Aku sadar aku memang
salah. Dulu aku bersikap dingin dan mungkin juga tak pernah menganggap dia ada.
Tapi justru setelah dia pergi dari kehidupanku, aku merasa kehilangan. Bagai
kehilangan dari separuh diriku. Aku sedih menerima kenyataan bahwa dia
benar-benar pergi. Mungkin hal ini tak pantas aku lakukan. Dia bukan-bukan
siapa-siapaku. Aku tak punya status selain teman dengannya. Tak dapat
dipungkiri jauh dalam benakku, aku membutuhkannya. Aku merasa telah kehilangan
sosoknya. Yang dulu menjadi bagian dari hari-hariku, tapi sekarang ?
Aku tak punya kapasitas
sayang yang lebih dalam diriku. Apa aku tak salah jika menjatuhkan sayang itu
padanya. Apa mungkin dia sadar. Bertahun-tahun aku mempertahankan ini. Hanya
satu dia orang asing yaang pertama kali aku sayang. Apa aku tak sia-sia jika
nantinya dia tak memiliki rasa yang sama denganku. Aku takut itu semua.
Kini dia menghilang, dan
jujur aku sangat merindukannya. Sangat amat merindukannya. Andai sekali saja bertemu dan bertatap muka
sebelum aku benar-benar pergi. Karena aku
masih menyukainya, menyayanginya, mencintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar